Diduga Stock Beras Wabup Sampang Bikin Perangkat Desa Kebingungan

    Diduga Stock Beras Wabup Sampang Bikin Perangkat Desa Kebingungan

    Sampang - Warung elekronik gotong royong (e-Warong) menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) non tunai bagi warga tidak mampu. Dengan sistem ini setiap bantuan sosial dan subsidi akan disalurkan secara non tunai menggunakan sistem perbankan. Tujuannya untuk mengurangi penyimpangan, kemudahan kontrol serta tepat sasaran, waktu dan jumlah.

    Namun hal tersebut tidak terlepas dari berbagai masalah, dimana salah satu orang dekat Mantan Kapala Desa di Kecamatan Camplong yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku bingung akan kebijakan pimpinan di Kabupaten Sampang, pasalnya dirinya menerima hampir 2 ton beras.

    Melalui Program Keluarga Harapan (PKH) beras tersebut harapannya bisa memenuhi kebutuhan para pelaku usaha e-Warong yang biasanya para Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bekerja sama dengan para Kepala Desa sebagai penyedia beras yang diduga disediakan oleh Wakil Bupati Sampang. 

    Menurut orang dekat mantan Kades di Kecamatan Camplong, baru kemaren beras dikirim ke rumahnya kurang lebih 2 Ton oleh Wakil Bupati Sampang, berharap pada saat pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng dan Bantuan Sembako sebesar Rp 500.000, . Adapun nominal BLT minyak goreng yaitu Rp100 ribu per bulan yang diberikan sekaligus untuk tiga bulan (April, Mei, Juni), sehingga yang diterima KPM senilai Rp300.000, sedangkan bansos sembako Rp200.000, -

    Sehingga pada saat pencairan sebesar Rp 200.000 dibelanjakan beras tersebut sebanyak 20 kg dan sisanya Rp 300.000 diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat yang disalurkan oleh PT. POS Indonesia. 

    Namun rasa kecewa tersebut harus dirinya alami karena selama pencairan oleh PT Pos Indonesia yang diketahui dicairkan hari ini untuk sebagian wilayah Kecamatan Camplong tanggal 20 April 2022, tidak ada para KPM membelanjakan beras kepada dirinya. 

    "Mon beresse riya, beressa pak Wabup, ekerem ghelle', keng tape se mellia tadhek skale." Translate "Kalo beras ini, beras pak Wabup, dikirim tadi, cuma yang mau beli tidak ada, " ngakunya rabu (20/04/2022) 

    Padahal menurut penuturannya, pencairan bansos tersebut nantinya setiap orang akan membelanjakan sebesar Rp 200.000 untuk 20 kg ( 2 sak beras_red) tapi jika kejadian seperti ini dan sisa beras yang masih banyak, untuk pembayaran beras mau menggunakan uang siapa..?

    "Mon majerre nika kule, kaemma se ollea pesse, pa beli jek nikah benni karo skonik nikah, pas ollea kaemma, Mon tak epabeli obheng nga pasera se ekabhejer agina jek ghen 2 truk, " Translate "Kalau bayar ini saya, dari mana dapat uang, dikembalikan, bahwa ini bukan sedikit ini, dapat dari mana, kalau tidak dikembalikan uang siapa yang buat bayar, ini sebanyak 2 truk, " keluhnya

    Sementara ini jurnalis masih menghubungi para pihak yang dimaksud yakni Wakil Bupati Sampang Abdullah Hidayat dan pihak pengirim yang biasa mengirim, hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan. (Bun/Full) 

    JAWA TIMUR SAMPANG
    Huzaini

    Huzaini

    Artikel Sebelumnya

    Dinkes KB Sampang Sikapi Keluhan Masyarakat...

    Artikel Berikutnya

    TIM Kejari Sampang Masuk Sekolah Berikan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Satgas Yonif 115/ML Rutin Membeli Hasil Kebun untuk Membantu Perekonomian Masyarakat Kampung Yambi
    Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal
    Enam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Bakamla RI Diserahterimakan
    Markas Puspenerbad Terima Kunjungan Singkat Wakasad
    Pelaku Pemalsu Plat Dinas TNI Ditangkap

    Ikuti Kami