Tidak Puas Pelayanan Kesehatan, Warga Kecewa Kinerja Puskesmas Camplong dan Bidan Desa

    Tidak Puas Pelayanan Kesehatan, Warga Kecewa Kinerja Puskesmas Camplong dan Bidan Desa
    Puskesmas Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang (Foto: IndonesiaSatu)

    Sampang - Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang merupakan bentuk upaya kesehatan bersumber daya oleh, dari, dan bersama masyarakat guna menjangkau seluruh masyarakat yang ada di dusun masih menyisakan segudang permasalahan. 

    Pasalnya salah satu warga Desa Banjar Tabulu meresa kecewa terhadap pelayanan salah satu bidan desa dan kinerja Kepala Puskesmas Camplong baru. 

    Dimana meski melakukan pertemuan guna menyelesaikan permasalahan yang ada, Kepala Puskesmas Camplong Dr Intan Retnosari berdalih bahwa kinerja salah satu bidan di wilayah kerja Puskesmas Camplong masuk kategori salah satu bidan tauladan. 

    "Pada hari senin, tim investigasi Kepala Tata Usaha (KTU), melanjutkan tugas dilapangan bersama Umar Faruk, ke tetangga, tokoh masyarakat seperti apa dan komunikasi, mengklarifikasikan dan saya simpulkan, tim saya yang sudah memverifikasi ke bawah itu, tidak ada masalah dari bu nunungnya, " dalihnya kamis (28/04/2022) 

    Pihaknya juga menyampaikan bahwa bidan nunung dari tiga bidan lainnya merupakan bidan tauladan dari sisi kemampuan, klinis, pelayanan terhadap masyarakat hasilnya cukup memuaskan. 

    Namun hal tersebut berdeda dengan apa yang dialami Achmad dan kerabat terdekatnya, dimana istrinya yang merupakan kader Posyandu di desa tersebut dirinya menilai sudah ditelantarkan, hingga diabaikan ketika proses melahirkan anak keduanya oleh bidan yang dimaksud dan para petugas medis di Puskesmas Camplong. 

    "Kemaren kisaran minggu kedua bulan puasa, seingat saya 10 hari puasa, inisial R yang merupakan ponakan saya mau melahirkan, dan sudah keluar cairan bening, setelah ke bidan nunung, hanya ada petugas mungkin perawatnya dan bilang bahwa tidak ada masalah dan malah menyarankan periksa ke dokter spesialis kandungan di Sampang, tanpa memberikan surat rujukan, " keluhnya

    Bahkan perkiraan dari petugas tersebut memperkirakan akan lahir setelah lebaran ketupan (Bulan Mei_red), namun setelah di bawa ke RSUD Sampang hasilnya berbeda, dan diperkirakan akan lahir beberapa hari lagi, terbukti setelah 4 hari dari RSUD Sampang R melahirkan. 

    Achmad menilai pelayanan bidan desa nunung dan diagnosis klinis petugas yang jaga pada saat itu perlu dipertanyakan, apakah penilaian yang katanya Kepala Puskesmas Camplong Dr Intan Retnosari yang katanya bidan tauladan dari sisi kemampuan, klinis, hingga pelayanan terhadap masyarakat cukup memuaskan, namun berbeda dilapangan dan pihaknya cukup kecewa lantaran hanya mengklarifikasi ke perangkat desa tidak ke pasien atau keponakannya. (Bun/Full) 

    JAWA TIMUR SAMPANG
    Huzaini

    Huzaini

    Artikel Sebelumnya

    Ecoton Tuntut Produsen dan Pihak Terkait...

    Artikel Berikutnya

    Tabung Gas 3 Kg Milik Warga Banjar Talela...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Sejarah Penyebaran Islam Pertama kali di Pulau Samosir Sumatera Utara
    Asri Tadda: Bagaimana Gerakan Perubahan Usai Pilpres?
    Sambut May Day 1 Mei 2024 Kapolda Jatim Ajak Serikat Buruh Jaga Sitkamtibmas 
    Gelombang PHK Melanda Industri Teknologi dan Hiburan: Sony, eBay, Google, dan Lainnya Pangkas Ribuan Posisi
    Perkokoh Kemanunggalan, Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya Rutin Komsos Bersama Warga Binaan

    Ikuti Kami